Kamis, 16 Januari 2014

Kunjungan ke Museum Layang-Layang





Assalamualay’kum WR.WB



Jumat lalu saya diberi tugas oleh dosen mata kuliah softskill untuk berkunjung ke museum dan membuat karya tulis tentang kunjungan saya ke museum. Memang banyak sekai museum di daerah DKI Jakarta, akhirnya saya memutuskan untuk berkunjung ke museum Layang-layang yang berada di Jl. Hj Kamang No. 38, Cilandak, Pondok Labu, Jakarta Selatan. Dengan membayar tiket sebesar Rp. 10.000 kita sudah bisa menikmati beberapa fasilitas yang diberikan yaitu menonton film tentang layang-layang, kunjungan ke museum dan membuat layang-layang.

Museum layang-layang  berdiri pada tanggal 23 Maret 2003 yang didirikan oleh Endang W. Puspoyo. Beliau menekuni dunia layang-layang sejak tahun 1985. Berbagai kegiatan dan lomba-lomba dalam negeri maupun luar negeri telah diikutinya dan beliau juga telah mendapatkan banyak prestasi selama menekuni dunia layang- layang.

Layang-layang , Layangan atau Wau (dalam bahasa melayu) adalah permainan tradisional yang berasal dari Indonesia. Namun beberapa orang masih menganggap bahwa layang-layang berasal dari China. Sebenarnya layang-layang memanglah berasal dari Indonesia, hal itu dibuktikan dari penemuan lukisan gua di Pulau Muna, Sulawesi Tenggara pada abad ke-17. Seiring berkembangnya zaman, layang-layang mulai menyebar ke seluruh asia hingga ke eropa.

Layang-layang memiliki 2 bentuk yaitu dua dimensi dan tiga dimensi. Layang-layang dua dimensi tidak memiliki ruang (volume) sehingga layang-layang ini lebih mengutamakan motif dibandingkan betuknya. Sedangkan layang-layang tiga dimensi memiliki ruang (volume). Layang-layang tiga dimensi membentuk suatu objek yang mirip dengan aslinya, walaupun begitu layang-layang tiga dimensi juga harus dapat diterbangakan.



Contoh Layang-layang 2 dimensi


Contoh Layang-layang 3 dimensi

Layang-layang memiliki beberapa tipe. Yang paling umum adalah layang-layang hias dan layang-layang aduan. Selain itu terdapat layang-layang yang diberi sendaringan sehingga dapat mengeluarkan suara saat dimainkan. Biasanya layang-layang dimainkan pada cuaca cerah di bulan Maret - Agustus.

Namun di beberapa daerah layang-layang berfungsi sebagai alat untuk ritual tertentu, misalnya di daerah Kalimantan. Di Kalimantan layang-layang di gunakan sebagai penanda bahwa sedang ada yang melangsungkan pesta pernikahan. Orang-orang disana menyebutnya dandang. Terdapat dua dandang untuk merayakan pernikahan tersebut yaitu dandang laki untuk mempelai pria dan dandang bini untuk mempelai wanita. Kedua pasangan suami istri tersebut harus memainkan dandang pada saat pesta pernikahan.



Layang-layang dibelakang adalah dandang laki


Beda lagi di daerah Pangandaran, layang-layang digunakan untuk menangkap kelalawar besar yang ada di gua. Karena fungsinya untuk menangkap kelalawar, maka layang-layang ini diterbangkan pada saat menjelang malam hari.

 Untuk di daerah pesisiran layang-layang dapat digunakan sebagai alat penangkap ikan dengan memanfaatkan kekuatan angin. biasanya para nelayan menangkap ikan patin, ikat cucut dan ikan kwe dengan layangan ini.



Layang-layang untuk menangkap ikan


 Selain itu ada juga layang-layang yang difungsikan untuk olahraga. Biasanya layang-layang yang digunakan berukuran seperti parasut yang besar dan menggunakan 4 tali. Untuk memainkan layangan-layang olahraga kita dapat menggunakan alat seperti sepeda atau skate board yang fungsinya untuk mengendalikan layang-layang. Dengan alat ini kita tidak akan kehilangan kendali pada saat memainkan layang-layang.




Dan ini beberapa gambar layang-layang lainnya:





Semua layang-layang yang ada di museum sudah pernah diterbangkan di berbagai perlombaan baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Sebagian besar layang-layang ini mendapatkan juara di kelasnya masing-masing. Biasanya yang di perlombakan adalah desain, motif dan ketahanan dari layang-layang tersebut. Di Indonesia perlombaan layang-layang diadakan setiap setahun sekali. Biasanya perlombaan diadakan pada saat musim panas yaitu antara bulan Maret sampai dengan bulan Agustus.

Sebenarnya masih banyak sekali jenis layang-layang yang ada di dalam negeri maupun diluar negeri dan masih banyak yang ingin saya bahas tentang layang-layang. Tulisan yang diatas hanyalah kesimpulan dari hasil kunjungan saya ke museum layang-layang. Semoga dengan adanya tulisan ini kita dapat mewariskan salah satu budaya Indonesia serta dapat melestarikannya! :)